JALANMERAH - PEKANBARU - Walikota Pekanbaru Firdaus, ST. MT menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2021 secara virtual sekitar pukul 09.00 WIB Di Ruang Rapat Walikota Lantai 5 Komplek Perkantoran Tenayan Raya, Rabu (25/08/2021).
Rapat dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko widodo didampingi Menkoperekonomian secara virtual.Rapat ini bertema "Mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan Melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan". Presiden Jokowi menyebut inflasi di Indonesia memang masih rendah. Namun inflasi yang rendah itu tidak selamanya baik.
"Angka inflasi berada dibawah target 2021 yaitu 3%. Tetapi kita juga tahu bahwa inflasi yang rendah juga bukan hal yang menggembirakan. Bisa saja ini mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas," ucap Presiden Jokowi saat pembukaan rapat.
Dalam rapat tersebut juga diumumkan, bahwa kota Pekanbaru berhasil menjadi juara pertama dalam TPID award 2020 Kategori Kabupaten/Kota wilayah Sumatera. Selain itu kota Pekanbaru juga dinobatkan sebagai terbaik III dalam Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Indonesia.
Kegiatan Rakornas bertujuan untuk mendorong kepala daerah dan jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mensinergikan kebijakan akan stabilitas harga dengan kebijakan pemulihan ekonomi di daerah serta menghasilkan kebijakan pengendalian inflasi daerah yang akan menjadi bahan masukan untuk kebijakan pengendalian inflasi secara nasional.Walikota Pekanbaru mengucapkan rasa syukur atas pencapaian pemerintah kota Pekanbaru tersebut.
"Alhamdulillah Pekanbaru menjadi yang terbaik dalam TPID untuk wilayah Sumatera dan menjadi rangking tiga nasional dalam TP2DD," ucap Wako Firdaus.
Wako mengucapkan upaya penanganan pandemi COVID-19 merupakan tantangan tersendiri bagi Pemko Pekanbaru untuk dapat menyeimbangkan sektor kesehatan dalam menekan laju penyebaran COVID-19 dan sektor ekonomi terkait menahan laju perlambatan pergerakan ekonomi masyarakat. Salah satu strategi adaptif dan responsif yang dilakukan kota Pekanbaru dalam pemulihan ekonomi adalah dengan mempercepat proses transformasi digitalisasi ekonomi daerah. Hal ini meliputi proses transaksi keuangan dan pengendalian inflasi daerah melalui digitalisasi pasokan dan distribusi pangan ke masyarakat.
"Upaya Pemerintah kota Pekanbaru dalam mempercepat digitalisasi ekonomi dan pengendalian inflasi daerah mendapatka apresiasi dari BI dan Pemerintah Pusat. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, bahu membahu dalam mewujudkan semua ini," tambah Wako Firdaus.
Pemerintah kota Pekanbaru menyebutkan Digitalisasi tersebut membuat aktivitas ekonomi lebih efektif dan efisien. Walaupun proses tatap muka dikurangi, aktivitas ekonomi dan keuangan tetap dapat dilaksanakan. Rapat Rakornas juga dihadiri Kepala perwakilan BI Provinsi Riau, Sekdako, Asisten II, Asisten III, Staff Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Kepala BAPPEDA, beserta jajaran Pemeeintah Kota Pekanbaru lainnya.*(am)