JALANMERAH- Pekanbaru - Nasib si Abang tukang odong-odong biasa dipanggil Adek (39) yang biasa mangkal di Panam dekat pasar Selasa, karena Pendemi Covid-19 yang berkepanjangan dan juga PPKM yang berlarut-larut, terpaksa memarkirkan usaha odong-odongnya di rumah alias "gulung tikar".
Senin (2/8/21), usaha yang dilakoninya tersebut, sebelum Civid-19 melanda Negeri ini cukup untuk menghidupi keluarga kecilnya. Adek yang mempunyai seorang putri kecil dan seorang istri tersebut, terpaksa urut dada memarkirkan usaha odong-odongnya. Dan beralir kerja lain, yakni jadi kuli bangunan.
"Sejak covid ini ada, usaha saya omsetnya menurun. Dan sejak ada pembatasan berkerumun, ya..mau tidak mau terpaksa ditutup dulu," ujar Adek.
Selain itu ia menceritakan bahwa, dirinya pernah buka saat PPKM, akan tetapi ditertipkan Satpol PP dan petugas Covid-19. "Dari pada usaha saya diangkut pak Satpol PP, lebih baik tutup aja," tambahnya.
Saat ini ia, terpaksa jadi kuli bangunan untuk menghidupi keluarganya. Dengan gaji pas-pasan perminggunya, ia dan keluarganya menghemat pengeluaran, akan tetapi untuk beli susu anaknya tidak bisa dihemat.
"Ya, cukup untuk beli susu anak lah. Banyak menghemat aja biar bisa makan sehari-hari," terang Adek.
Ia berharap kepada pemerintah, agar memberikan solusi agar usaha odong-odongnya tersebut bisa jalan dan kembali menjadi ladang usahanya seperti biasa.
"Ya, kalau ada bantulah kami usaha odong-odong ini, kami hanya untuk mencari makan keluarga saja," harap Adek yang berpostur kurus itu.*(vila)